Senin, 24 November 2025

Perayaan Hari Kelahiran Bhagawan Sri Sathya Sai Baba Ke-100

 

Sumber foto : Internet

Bhagawan Sri Sathya Sai Baba lahir pada tanggal 23 November 1926 di Puthaparthi, Andhra Pradesh, India, dan sejak kecil sudah menunjukkan sifat-sifat spiritual yang luar biasa. Ia kemudian menjadi guru spiritual yang menarik jutaan pengikut dari seluruh dunia.

Pada tanggal 23 November 2025 lalu, hari Perayaan Kelahiran Bhagawan Sri Sathya Sai Baba ke-100, dirayakan oleh pengikutNya di seluruh dunia; termasuk di Indonesia.

Organisasi Sathya Sai Baba memiliki cabang di lebih dari 185 negara, termasuk Indonesia, dan memiliki jutaan pengikut di seluruh dunia. Mereka merayakan hari kelahiran Sathya Sai Baba di Center masing-masing sebagai hari yang suci dan mengadakan berbagai kegiatan spiritual dan sosial untuk menghormati ajarannya.

Ratusan ribu para penekun spiritual pengikut Bhagawan Sathya Sai Baba dari berbagai Negara, yang ingin merayakan kelahiran Beliau tanggal 23 Nopember 2025 di Prasanthi Nilayam India, jauh-jauh hari sudah datang ke Prasanthi Nilayam, Puthaparthi India.

Bhagawan Sri Sathya Sai Baba adalah seorang guru spiritual yang mengajarkan nilai-nilai universal seperti: kebenaran (Sathya), kebajikan (Darma), cinta kasih (Prema), kedamaian (Santi), dan tanpa kekerasan (Ahimsa).

“Bhagawan Sri Sathya Sai Baba telah datang untuk menjalankan tugas suci, yaitu mempersatukan keseluruhan umat manusia sebagai satu keluarga melalui ikatan persaudaraan, memberikan penekanan dan pencerahan dalam hal realitas Atma dari setiap insan, membeberkan Divinitas yang menjadi dasar dari keseluruhan alam semesta/kosmos serta memberi instruksi kepada semuanya, agar dapat mengenali warisan laten yang menjadi tali pengikat antar manusia, sehingga umat manusia dapat melepaskan dirinya dari sifat hewaniah dan merangkak ke atas menuju ke tingkatan yang lebih tinggi, yaitu sifat laten ke-Tuhan-an yang ada di dalam dirinya, yang sekaligus merupakan tujuan akhir dari kehidupan ini.”

Pada tanggal 23 Mei 1940 (saat berumur 14 tahun) Sai Baba menyatakan bahwa Beliau adalah reinkarnasi Sai Baba dari Shirdi seorang mistikus sufi yang hidup pada tahun 1838-1918 M.

Berdasarkan Pratyaksa Pramana, yang berarti pengamatan langsung atau tidak langsung melalui panca indra. Bhagawan Sri  Sai Baba telah diamati oleh berbagai sarjana dan kaum cendikia dalam kurun waktu yang cukup lama dari berbagai keanggotaan, aliran, agama dari berbagai negara dan bangsa. Hasil observasi mereka telah dituangkan ke dalam berpuluh-puluh artikel, dan buku-buku berkesimpulan bahwa  Bhagawan Sri Sathya  Sai Baba adalah : seorang manusia luar biasa, manusia yang mengagumkan, manusia dewa (madava), manusia suci, seorang psikiater, guru sejati, seorang Avatara.

Tanpa memakai mantra, yantra, tantra, Bhagawan Sri Sathya  Sai Baba mampu menciptakan apa saja dari seluruh tubuhnya, terutama yang paling sering dari tangan seperti: vibuti, kalung, gelang, medali, cincin, binatang, patung, dllnya. Bhagawan Sri Sathya Sai Baba juga memiliki kemampuan untuk menyembuhkan berbagai penyakit, memberikan berkah, dan menunjukkan mukjizat lainnya.

Bhagawan Sri Sathya Sai Baba mengatakan, “Aku datang bukan untuk mengganggu atau menghancurkan keyakinan apapun, tetapi untuk menguatkan keyakinan mereka, sehingga seorang Kristen menjadi seorang Kristen yang lebih baik, seorang Muslim menjadi seorang Muslim yang lebih baik, seorang Hindu menjadi seorang Hindu yang lebih baik dan seorang Buddhis menjadi seorang Buddhis yang lebih baik.”

Dalam sebuah kunjungan di Nairobi (Kenya, Afrika Timur), Bhagawan Sri  Sathya Sai Baba menyatakan, 

"Aku datang untuk menyalakan pelita Cinta dalam hatimu, untuk melihat pelita itu bersinar dari hari ke hari dengan menambahkan minyak. Aku datang bukan atas nama agama suatu yang eksklusif. Aku tidak datang untuk misi publisitas untuk sebuah sekte atau kepercayaan, juga Aku tidak datang untuk mengumpulkan pengikut untuk sebuah doktrin. Aku tidak punya rencana untuk menarik murid-murid atau pengikut. Aku datang untuk memberitahu anda tentang kesatuan hal iman, prinsip spiritual, jalur Cinta, kebajikan Cinta, tugas Cinta, kewajiban Cinta ".


 Sumber foto  : SS Internet


Kunjungan Presiden India yang Terhormat, Smt Droupadi Murmu ji untuk Program Khusus - sebagai bagian dari Perayaan Seratus Tahun Bhagawan Sri Sathya Sai Baba. 

Beberapa suasana perayaan Kelahiran Bhagawan Sri Sathya Sai Baba ke-100 (sumber internet) :



Sumber foto : Internet.

Perdana Menteri India yang terhormat, Narendra Modi, tanggal 19 November 2025, mengunjungi Prasanthi Nilayam, bagian dari Perayaan seratus tahun Bhagawan Sri Sathya Sai Baba. Beliau disambut hangat oleh Tuan RJ Rathnakar, Manajer Amanah Pusat Sri Sathya Sai, Prasanthi Nilayam.

Mendampingi Perdana Menteri adalah beberapa pemimpin terkemuka dan tokoh-tokoh terkemuka, termasuk Yang Mulia Ketua Menteri Andhra Pradesh, Mr Nara Chandrababu Naidu, Wakil Ketua Menteri, Mr Pawan Kalyan, Menteri Kabinet, MLA, dan pejabat lainnya.

https://www.facebook.com/share/v/1Ba5vJySzr/


Foto Tangan Bhagawan yang berbingkai kaca, mengeluarkan Vibuti. 
Sumber foto : Internet.


Dikutip dari, Deccan HeraldPemerintah India juga merilis koin peringatan senilai Rs 100 untuk menandai peringatan seratus tahun kelahiran Sri Sathya Sai Baba.

Di sisi depan, pemberitahuan tersebut menyatakan, "Sisi koin ini akan menampilkan Ibukota Singa Pilar Ashoka di tengahnya dengan tulisan 'Satyamev Jayate' di bawahnya, diapit di sisi kiri dengan kata "Bharat" dalam aksara Devnagri dan di sisi kanan dengan kata "INDIA" dalam bahasa Inggris." Koin ini juga akan menampilkan simbol Rupee dan nilai nominal "100" dalam angka internasional di bawah Ibukota Singa.

Pada sisi sebaliknya, "koin akan menampilkan gambar 'BHAGAWAN SRI SATHYA SAI BABA' di bagian tengah koin. Tahun '1926' dalam angka internasional akan tertulis di sisi kiri gambar, dan tahun '2026' akan tertulis di sisi kanan," demikian bunyi bunyi pernyataan tersebut. Pada sisi atas koin, tulisan "Bhagawan Sri Sathya Sai Baba ki Janma Shatabdi" akan ditulis dalam aksara Devnagari, dan tulisan 'BIRTH CENTENARY OF BHAGAWAN SRI SATHYA SAI BABA' dalam bahasa Inggris akan ditulis pada sisi bawah koin.

Sathya Sai Baba mengajarkan nilai-nilai kemanusiaan yang ada dalam diri manusia sejak lahir, yaitu : Sathya, Dharma, Prema, Santi, dan Ahimsa. Namun tidak semua orang merasa nyaman. Ada beberapa alasan mengapa beberapa orang tidak suka atau bahkan menentang Sathya Sai Baba :

  1. Kurangnya pemahaman. Beberapa orang mungkin tidak memahami ajaran Sathya Sai Baba dengan benar, sehingga mereka membuat kesimpulan yang salah.
  2. Bias agama. Beberapa orang mungkin memiliki bias agama yang kuat, sehingga mereka tidak dapat menerima ajaran Sathya Sai Baba yang dianggap tidak sesuai dengan agama mereka.
  3. Kritik terhadap organisasi. Beberapa orang mungkin memiliki kritik terhadap organisasi Sathya Sai Baba atau cara pengelolaannya, sehingga mereka menentang ajaran Sathya Sai Baba secara keseluruhan.
  4. Kekuasaan dan kepentingan. Beberapa orang mungkin merasa terancam oleh pengaruh Sathya Sai Baba dan mencoba menghancurkan reputasinya.

Di dunia ini 'Rwabhineda,' dua hal yang berbeda selalu ada; baik-buruk, siang-malam, susah-senang, yang tidak bisa ditiadakan. Begitu juga terhadap Bhagawan Sri Sathya Sai Baba, ada yang pro, ada yang kontra. Setiap orang mempunyai hak untuk berpendapat dan mengkritik, namun perlu dilakukan dengan cara yang sopan dan berdasarkan fakta.

Bhagawan Sri Sathya Sai Baba sendiri mengajarkan bahwa, setiap orang memiliki kebebasan untuk memilih jalan spiritual mereka sendiri dan bahwa tidak ada satu jalan yang benar untuk semua orang . Jadi, mari kita menghormati perbedaan dan fokus pada nilai-nilai kebaikan yang diajarkan oleh Bhagawan Sri Sathya Sai Baba. Inilah sikap orang yang bijaksana.***

Sumber foto : 
Majalah Tempo 2 Maret 2003

Baca artikel lainnya klik :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

3. Keberangkatan Kebo Iwa Ke Majapahit, Majapahit Menyerang Bali

  Sumber foto Internet Kebo Iwa Ke Majapahit Sebelum Kebo Iwa berangkat ke Majapahit, terlebih dahulu Kebo Iwa sempat sembahyang di...